Bismillahirrohmanirrohiim

Selalu ada rasa yang aneh saat membuka dunia baru..
tapi itulah pelajaran bagi kita semua, untuk bisa memaknai hidup
SELAMAT DATANG,, DALAM DUNIA YANG SELALU BERUBAH...

Sabtu, 07 Januari 2012

ALUNAN TEMBANG KECAPI

Denting dawai kecapi
Mengalun dengan merdunya
Kupaksa jadi saksi bisu
Akan hati yang tlah hancur
Saat kulihat dia dengan dia

Karya : WJ Habiyanabilah

PERPISAHAN

Dalam sandaran pohon kenangan
Kulambaikan tangan
Tuk' menyongsong masa depan
Dan masa setelah depan

Karya : WJ Habiyanabilah

DIA PENGKHIANAT

Bara api itu berbisik
Dia pengkhianat..
Saat detik mulai berganti menit
Aku berteriak dia memang pengkhianat

Karya : WJ Habiyanabilah

MALAM

Dingin benar malam ini
Merasuk, menusuk pori-pori
Entahlah..
Tak seperti biasanya

Gulita menyelimuti malam ini
Bayangan pun jatuh, jauh dari retina
Sejenak terbayang sosoknya
Yang tak pernah acuh padaku

Heningnya malam ini
Sang gendang pun tak lagi bergetar
Hanya ngiang-ngiang suara
Suara orang-orang tentangnya

Tentangnya...
Yang semakin tak acuh padaku
Yang pergi bersama arak angin
Angin keterpurukan yang terembus

Karya : WJ Habiyanabilah

MATIKAH AKU ?

Darah...
Menetes dari hatiku
Dari lubang luka karenamu...
Dulu kau tusuk hatiku
Tapi aku masih bisa untuk hidup dan terus hidup
Kemarin kau gores hatiku
Tapi aku masih bisa tertawa dan terus tertawa
hahahahahaa...

Tapi kini...
Aku telah mati
Hanya saja tak seorang pun
Kan mengubur jasadku

Matikah aku ?
Lantas apa yang kurasa sekarang ?
Mengapa terasa pedih ?

Dan jika memang aku mati
Apa yang kini kutulis ?
Mengapa ribu kata terus mengalir ?
Di sela bibir dan lidahku

Karya : WJ Habiyanabilah

SEPI

Kemanakah kehangatan ?
Yang membekas di hatiku
Kemanakah kasih sayang ?
Yang tertanam di benakku

Cucuran darah yang terurai
Tak menggugah tuk mencinta
Yang kini hilang ditelan bumi
Dan takkan pernah kembali

Karya : WJ Habiyanabilah

Jumat, 16 Desember 2011

Puisi: Ibuuu...

Wanita itu . . .
Indah benar di mataku
Wajahnyalah wajahku
Ialah yang melindungiku
Nanar matanya menatapku

Jauh dari mataku dia kini
Udara melambai mengantarku
Lalui semua kenangan indah
Indah bersamanya di kampung halaman
Aku terdiam membisu
Namun tak mungkin terus begini
Tak mau aku meninggalkanmu
Ibu aku ingin selalu bersamamu

Harapan yang mengantarku
Angan yang menyelimutiku
Berjalan meninggalkanmu
Ingat waktu aku kecil
Yang slalu melindungiku
Aku… tuli akan nasihatmu
Namun engkau tetap sabar
Aku… buta akan titahmu
Bahkan engkau masih sabar

Ibu baru aku sadar
Luapan kasih sayangmu
Adalah kehausan bagiku
Hanya kaulah yang kurindu

karya: WJ Habiyanabilah